top of page

Personal Financial Planning in a glance

Updated: Dec 31, 2023

Perjalanan Hidup Manusia

Dalam kehidupan manusia, mau tidak mau selalu berhubungan dengan uang. The ultimate goal yang diharapkan, dimana kita bisa mencapai tahapan kebebasan finansial (financial freedom) sehingga tidak perlu menukar waktu untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan hidup.


Melakukan perencanaan keuangan, bukan dilakukan satu kali yang berlaku seumur hidup. Tetapi sebaiknya dilakukan review setidaknya satu hingga dua kali setiap tahunnya. Karena bisa saja kita mengalami perubahan status (single ke menikah, anak satu ke dua, menikah menjadi single, bekerja ke pensiun) yang otomatis membawa perubahan struktur ataupun komponen pendapatan. Serta bisa jadi ada tujuan-tujuan keuangan yang baru muncul dan bergeser.





Seperti contoh pada cerita Bu Rani berikut:

Bu Rani dan suami pada mulanya mempunya double income dari suami istri yang sama-sama bekerja. Setelah mempunyai dua anak, Bu Rani memutuskan menjadi stay at home Mom. Sebelum memutuskan resign dari pekerjaannya, keluarga bu Rani sudah melakukan pelunasan sebagian KPR nya, sehingga bisa memperkecil besar cicilan saat ini setiap bulannya.




Tahapan melakukan Financial Planning:

A. Mengumpulkan data

Client akan diminta untuk mengisi data keuangannya. Dokumen yang perlu diisi ada Neraca. Neraca merupakan potret keuangan pada suatu waktu tertentu. Neraca terdiri dari posisi Aset dan Utang.


Dokumen yang kedua adalah cashflow baik cashflow tahunan dan bulanan. Cashflow berdasarkan dengan pengertiannya, adalah arus uang. Arus uang yang masuk (pendapatan atau income) dan arus uang yang keluar (pengeluaran atau expense).


Dari dokumen cashflow yang diisi oleh Client, Client akan dengan mencatat banyaknya pemasukan seperti gaji, bonus, fee, komisi, hasil usaha dll. Serta banyaknya pengeluaran dan mengetahui pola pengeluaran yang sudah baik maupun yang perlu diperbaiki.


B. Pemeriksaan kondisi keuangan

Dari pengisian kondisi keuangan tersebut, didapatkan nilai-nilai yang menjadi tolak ukur kesehatan finansial kita. Ibarat medical checkup, financial checkup pun ada angka-angka yang dianggap sehat terkait dengan kondisi keuangan kita.


Rasio keuangan tersebut, antara lain:

  1. Rasio likuiditas: rasio aset lancar dengan pengeluaran bulanan. Arti dari rasio ini adalah kemampuan anda dalam memenuhi kebutuhan hidup bulanan. Besarnya rasio yang ideal dan sehat disesuaikan dengan kebutuhan dana darurat anda.

  2. Rasio cicilan: rasio yang menghitung besarnya total cicilan hutang dibanding dengan penghasilan bulanan. Dikatakan sehat apabila mempunyai cicilan max 30%/bulan.

  3. Rasio menabung: rasio yang menghitung besarnya total alokasi untuk menabung dan investasi dari penghasilan bulananya. Dikatakan sehat apabila mempunyai porsi tabungan min 10%.

Ada 3 lagi rasio keuangan yang dilihat terutama berkaitan dengan Aset dan Utang. Yakni besarnya aset lancar, total utang, dan aset investasi.

C. Menentukan tujuan keuangan


Setelah melakukan finansial check up, selanjutnya kita akan merujuk pada pyramida perencana keuangan dalam menentukan tujuan-tujuan keuangan sesuai prioritas dan sesuai hasil bekal dari financial check up.


Rumus sederhana dalam menyusun tujuan keuangan adalah dengan konsep S.M.A.R.T.


Specific: tujuan investasi harus jelas tidak ambigu.

Measurable: harus bisa diukur secara rupiah dan waktu.

Achievable: kita bisa mencapainya sehingga tidak mengawang-awang.

Realible: harus punya kemampuan (uang) untuk mencapainya.

Timebound: ada jangka waktunya.


Seperti pada contoh berikut:



D. Menyajikan rekomendasi perencanaan




Setelah melalui proses perhitungan dan analisis. Perencana keuangan akan merekomendasikan beberapa opsi plan A, B, atau C. Dengan berbagai kelebihan serta kekurangan. Proses ini memungkinkan bisa mengubah hasil perhitungan. Perencana keuangan yang baik dan kompeten bisa melakukan perhitungan langsung ketika berdiskusi dengan client.


Hasil dari rekomendasi ini berupa objective budgeting yang sebaiknya diimplementasikan oleh client demi tercapainya tujuan keuangan.


Misalnya:

Berdasarkan tujuan-tujuan keuangan yang disampaikan:

  1. dana darurat

  2. memiliki rumah

  3. menyekolahkan anak

  4. pensiun

Berapa kapasitas masing-masing investasinya dan berapa kesanggupan cicilan rumahnya apabila memilih dengan menggunakan KPR. Atau ketika masih ada utang kartu kredit dan utang-utang jangka pendek lainnya.


E. Implementasi atas rekomendasi perencanaan

Dalam implementasinya, sebaiknya client tetap berkonsultasi dan financial planner tetap melakukan monitoring terkait dengan update dan action yang dilakukan.


Satu perencanaan yang utuh dilakukan setidaknya dalam 1 tahun penuh. Dan kemudian dilakukan financial check up kembali di


F. Monitor & evaluasi atas perencanaan yang sudah dijalankan

Dalam satu tahun sebaiknya client bertemu kembali dengan Financial planner untuk melakukan review keuangannya. Karena dalam perjalanannya bisa saja terjadi perubahan kondisi keuangan (perubahan pemasukan misalnya pindah kerja, atau resign) atau perubahan status (bertambahnya anggota keluarga), dll.


Konsultasi Keuangan dan Investasi bersama kami

Investingmom.id menyediakan fasilitas layanan konsultasi keuangan secara personal, baik untuk proses financial check up maupun membantu mengelola prioritas keuangan dan investasi sesuai dengan tujuan keuangan masing-masing client.


Silahkan hubungi kami di sini:




148 views0 comments
bottom of page