IHSG down trend, trading halt dan -20% dalam 6 bulan terakhir
- Dian Savitri
- Mar 24
- 2 min read

Kekecewaan investor pasar modal Indonesia atas sikap dan statement Pak Presiden Prabowo terkait pasar modal, berdampak pada penurunan indeks -20% semenjak beliau menjabat.
Total net sell foreign atau investor asing di Indonesia selama 6 bulan terakhir kurang lebih 60T rupiah.
push factor dari luar penyebab IHSG turun:
terpilihnya Trump sebagai Presiden AS dengan kebijakan kontroversial dan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.
trade war antara AS dan China, Kanada, Meksiko bisa menyebabkan inflasi kembali meningkat dan the Fed masih menahan suku bunganya.
investor asing masih menarik dana dari dalam negeri Indonesia dan menyimpannya di USD.
Pull factor IHSG turun:
kebijakan-kebijakan baru dari Presiden Prabowo yang dianggap bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti:
efisiensi
makan bergizi gratis
Danantara, penerimaan pajak menurun akibat coretax
UU dwi fungsi TNI dan masih banyak lagi
Dan yang paling parah komunikasi dan sikap Pak Probowo menjadikan penurunan IHSG ini sebagai bahan candaan di rapat kabinet dan tidak menyikapinya sebagai hal yang serius.
Padahal IHSG adalah nama baik dan bentuk kepercayaan investor luar negeri terhadap Indonesia.
Sikap kontradiktif, dengan membangun Danantara namun mengolok-olok IHSG, padahal Danantara adalah media investasi di dalamnya terdapat perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah terdaftar juga di bursa efek Indonesia.
Efek untuk Indonesia?
ketika asing makin kehilangan kepercayaan, potensi asing menjual surat utang negara bisa besar.
bila surat utang negara Indonesia mendapatkan rating yang jelek, hal ini akan memberikan biaya kupon yang lebih tinggi tentu akan memberatkan keuangan Indonesia.
nilai market cap yang kecil akan berpengaruh pada perusahaan tbk itu sendiri ketika perusahaan tersebut mengambil pinjaman atau melakukan right issue atau corporate action yang lain.
perusahaan akan kesulitan memperoleh pendanaan dan akan berpengaruh pada perputaran ekonomi dan lapangan pekerjaan.
Efek untuk investor ritel:
nilai investasi saham secara langsung menurun
investasi di reksadana, dana pensiun, BPJS akan mengalami penurunan juga, bisa menyebabkan krisis likuiditas saat nilai investasinya minus.
Apa yang harus dilakukan?
Bagi pemerintah?
penguatan kepastian hukum
kurangi bagi-nagi jabatan yang mementingkan segelintir kelompok tertentu
kurangi statement-statement yang tidak perlu, tidak bisa bantu ya lebih baik diam.
kaji ulang kebijakan-kebijakan dan efektifitasnya (ini agak sulit)
Sebagai investor ritel?
bila planningmu trading jangka pendek maka seharusnya keluar terlebih dahulu dengan menggunakan analisa tehnical sudah ada tanda-tanda itu downtrend dari beberapa bulan sebelumnya.
bila planningmu investasi, diam wait n see terlebih dahulu, keep cash simpan di RDPU atau deposito. dan nikmati dividennya.
Comments