Overview Saham ASII (Astra International)
PT Astra International Tbk bergerak di 6 bidang usaha yaitu perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi.
Hingga tahun 2017, Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari:
Otomatif
Jasa Keuangan
Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi dan Energi
Agribisnis
Infrastruktur dan Logistik
Teknologi Informasi
Properti.
Lihat pergerakan harga saham ASII
Harga saham ASII per tanggal 07/01/2021 penutupan adalah Rp 6.075. Dan harga saham ASII per penutupan tanggal Mei 2011 adalah Rp 6.200.
Apabila berinvestasi di ASII dengan menggunakan metode DCA (dollar cost averaging) atau menabung rutin setiap bulan tanpa melihat timing sama sekali, maka nilai Mei 2011 sama seperti nilai sekarang.
Oleh karena itu, ketika berinvestasi saham, kita harus menjadi aktif investor untuk bisa mengelola dan memonitor portofolio investasi.
Metode Dollar Cost Averaging adalah metode menabung secara rutin per bulan tanpa melihat harga saham saat menabung. Tujuannya untuk menumbuhkan disiplin dan kebiasaan menabung.
Saham ASII sedikit banyak dipengaruhi oleh anak perusahaannya, yakni:
UNTR (tambang batu bara dan emas) dan AALI (perkebunan).
Yang mana keduanya merupakan saham sektor komoditas yang sifatnya cyclical. Sehingga sangat perlu strategi kapan beli dan jual.
Sedangkan, Investasi untuk Dana Pendidikan dengan metode Dollar Cost Averaging lebih cocok memilih saham-saham yang termasuk kategori growth stock.
Growth Stock adalah saham yang terus memberikan pertumbuhan baik secara historic maupun potensi di masa depan. Agar bisa mengejar target imbal hasil yang sudah direncakan. Evaluasi berkala juga sangat perlu dilakukan.
Kalau Moms, menyimpan dana pendidikan di instrumen saham juga? Boleh share di kolom komentar. Diskusi lebih lengkap mengenai dana pendidikan dan dana tujuan keuangan lainnya, dan bergabung bersama teman-teman yang lain di kelas investasi batch 2.