top of page

Mengenalkan Uang untuk anak dengan uang saku atau upah, mana yang terbaik?

Banyak mitos, bahwa uang adalah urusan orang dewasa dan anak tidak perlu tahu. Namun, ternyata anak yang bisa mengetahui literasi keuangan dari dini bisa membantu mereka saat mereka dewasa.


Literasi keuangan sendiri adalah knowledge yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya bijak menyikapi uang dengan mengetahui bahwa uang merupakan rezeki Tuhan dan kita perlu usaha untuk mendapatkannya dengan cara yang halal, selain itu, pengelolaan keuangan yang baik juga bisa mulai dikenalkan seperti bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Bisa membagi uang yang dimiliki dalam 3 toples besar: saving, spending, dan giving.



Namun, bagaimana anak bisa membagi uang apabila kita tidak mengajarkan konsep earning bagaimana anak mendapatkan uang.


Ada 3 metode yang dilakukan orang tua untuk membantu anak belajar mengelola keuangan.


Memberikan Uang Saku


Konsep yang pertama adalah memberikan uang saku. Uang saku adalah alat atau media agar anak bisa mengelola keuangannnya dan membagi dalam budget sederhana. Seperti halnya piano sebagai alat untuk belajar anak bermain musik, uang juga merupakan alat untuk anak belajar mengelola.


Berikan uang saku yang sesuai dengan tahapan usiannya. Selain itu sesuaikan juga dengan kebutuhan dan kemampuan orang tua. Beri kesepakatan apa yang bisa dicover oleh uang sakunya.


Memberikan Upah pekerjaan rumah

Ada beberapa keluarga yang menerapkan upah apabila anak telah melakukan pekerjaan rumah. Tujuannya orang tua ingin menerapkan bahwa uang adalah sesuatu yang harus dicari dan diusahakan. Namun, seperti kita tahu di sisi lain bahwa mengerjakan pekerjaan rumah adalah kewajiban semua anggota keluarga.


Agar rumah senantiasa merasa dimiliki oleh seluruh anggota keluarga, baik itu ada upah maupun tidak. Namun, apabila Mom merasa ingin menerapkan konsep upah seperti ini, maka transparan untuk setiap pekerjaan rumah oleh semua anggota keluarganya.


Mengajarkannya untuk mencari uang secara langsung

Untuk anak yang sudah beranjak besar di atas 8 tahun, bisa juga diajarkan untuk productive. Baik membuat produk, menjual produk jadi, atau menjual jasa misalnya memberikan les bahasa Inggris dan matematika pada adik kelas, memberika jasa ketik atau jasa lain sesuai dengan kemampuan anak.


Kalo Moms sendiri bagaimana cara mengenalkan uang pada anak?

Set reminder, akan ada event Literasi Keuangan untuk anak by Investingmom Indonesia.


31 views0 comments
bottom of page