Temen-temen siapa yang tidak kenal jamu andalan kita saat masuk angin? Ya, itu adalah jamu Sidomuncul atau perusahaannya PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Selama pandemik kemarin di sepanjang tahun 2020. Saham SIDO termasuk saham yang tahan banting, bahkan masih mencetak pertumbuhan laba. Simak yuk bagaimana analisis saham SIDO ini.
Sekilas perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, tbk

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk memiliki ruang lingkup usaha dalam industri jamu dan farmasi. Termasuk dari proses produksi, perdagangan, pengangkutan.

Beberapa kategori produk yang dijual dan kontribusi penjualannya pada pendapatan perusahaan.
Dari sisi perdagangan, Sido Muncul memegang proses impor, ekspor, keagenan, grosir, pengadaan (supplier), dan distributor. Begitupun, usaha pengangkutan darat meliputi ekspedisi dan pergudangan serta transportasi pengangkutan dalam rangka menjalankan usaha perindustrian dan perdagangan tersebut.
Pada usaha pertanian meliputi konservasi tanaman obat dan satwa untuk dipergunakan sebagai obyek penelitian bahan-bahan jamu dan kosmetika. Perseroan memiliki 1 pabrik di Semarang, memproduksi 300 macam produk, memiliki 122 sub-distributor dan 161.556 grosir di Indonesia. Kapasitas produksi mencapai 3,8 miliar unit produksi/tahun dan di ekspor ke 17 negara.
SIDO dengan kompetitor lain di industri obat-obatan

Nilai P/E (Price to Earning Rasio) berada pada angka 24.89 dan hal ini normal untuk perusahaan consumers goods. PBV (Price to book value) adalah tujuh bisa dikatakan mahal.
Kemudian, sisi Market Cap, SIDO memiliki Market Capital paling. tinggi dibanding perusahaan sejenis. Dan dari sisi profitabilitas SIDO memiliki angka paling baik dibanding dengan perusahaan sejenis dalam industri obat dan farmasi. sehingga bisa dikatakan SIDO merupakan perusahaan yang cukup efisien dari sisi beban biaya sehingga bisa mempertahankan profit marginnya.
Rasio Hutang (DER) SIDO tidak memiliki hutang pembiayaan sama sekali. saat ini hanya ada hutang jangka pendek kepada supplier saja. Dan dari sisi Dividen payout rasio (DPR) SIDO juga loyal memberikan dividen 60.71% di tahun 2020.
Growth (pertumbuhan) laba SIDO

Melihat grafik di atas, laba yang diatribusikan kepada pemilik saham di tahun 2012 Rp 388 Miliar sampai 2020 Rp 934 Miliar, sehingga memberikan akumulasi pertumbuhan per tahun (CAGR) sebesar 11.61%
Valuasi Emiten SIDO
Dari CAGR laba yang bisa diatribusikan kepada pemegang saham tersebut, maka valuasi SIDO berada pada harga yang sudah wajar saat ini. Per tanggal 16 April 2021 pukul 14:50 harga SIDO berada di Rp 785.

Mungkin apabila kita memiliki SIDO dari tahun 2016 - 2017 seperti pada grafik PE Rasio di sini, maka bisa dikatakan masih murah. Sedangkan saat ini di tahun 2020, SIDO sudah pada harga wajarnya.
Tapi, apabila SIDO masih terus bertumbuh. Bisa juga memasukan SIDO dalam portofolio investasi saham-mu untuk masa depan dan masa pensiun.
Commentaires