Saat puasa kadang kita mengalami perubahan cashflow baik itu dari pemasukan maupun pengeluaran. Normalnya, pemasukan kita akan bertambah dengan adanya THR. Karena berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016, bahwa perusahaan wajib memberikan tunjangan hari raya keagamaan sebesar 1x gaji pokok.
Kemudian, dari sisi pengeluaran juga terkadang banyak yang agak bergeser. Terutama karena pergeseran pola makan saat puasa. Biasanya ada tambahan pos biaya makan. Karena dorongan menahan lapar dan haus seharian penuh.
Tentu saja hal ini bisa disiasati dengan melakukan meal plan yang tepat. Boleh beli namun sesuaikan dengan budget dan pos makan. Bisa di-plan per minggu dan sesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan di minggu itu.
Apakah berencana masak sendiri atau pun beli 1/2 jadi yang bisa langsung disiapkan dari rumah.
Manfaatnya apa saja yang dari melakukan food prep dan meal plan ini?
Bisa lebih hemat dan terencana, karena frekuensi belanja lebih terencana seperti seminggu sekali kemudian list belanja sudah ditulis, direncanakan dan dimasukan dalam budget (anggaran).
Nutrisi saat puasa tetap terjaga, saat puasa, harus bisa menahan makan dan minum dalam waktu kurang lebih 12 jam. Dengan food preparation, bisa memasukan jenis makanan yang bisa membantu menjaga nutrisi yang diperlukan.
Memiliki keleluasaan untuk beribadah, ketika sudah melakukan food preparation, durasi masak lebih singkat. Sehingga kita mempunyai keleluasaan waktu untuk bisa fokus beribadah dan meraih pahala.
Bisa sekalian bersedekah. Saat bisa memasak dengan jumlah lebih, kita bisa sekalian bersedekah. Karena memberi makan orang yang berbuka puasa, memiliki pahala sama dengan berpuasa (HR. Tirmidzi).
Ikut belajar membuat meal plan dan food preparation saat Ramadan, free resep dan menu selama 1 minggu di Kelas Keuangan Puasa dan Lebaran. Registrasi di http://investingmom.id/kelas. Masukan kode voucher "BERKAHRAMADAN" untuk mendapatkan special potongan harga.