Bicara Uang
- Dian Savitri
- Feb 5, 2021
- 2 min read

"Aduh malu ah" "Takut euy ga berani harus ke sana sendirian" banyak lagi diantara kita yang masih sering merasa malu. Tetapi bagaimanapun sehari-hari kita akan bertemu dengan uang dan urusannya. Terutama bagi kita sebagai wanita atau ibu di rumah.
Kepada siapakah kita bicara dengan uang? Yuk coba bahas satu per satu.
Pihak-pihak yang biasanya terlibat kalau kita sedang bicara tentang uang, yaitu:
Pasangan
Anak
Teman atau Keluarga
Institusi Keuangan Professional.
Mengapa harus dibedakan? Karena keempat pihak tadi mempunyai relasi dan peran yang berbeda-beda dalam hidup kita. Yuk bahas satu per satu.
Bicara Uang dengan Pasangan
Tips:
Be Proactive
Cari waktu yang tepat
Pilih satu topik dulu supaya bisa lebih fokus.
Kelola emosi dan perasaan, usahakan dalam keadaan yang santai, tenang, dan harmonis.
Dengan pasangan, usahakan untuk membangun hubungan keuangan yang sehat, seperti tidak ada intimidasi dan hubungan inferior superior, tidak ada yang mengkerdilkan kemampuan salah satu.
Transparan pemasukan dan pengeluaran
Berbagi
Mempunyai kesempatan berpendapat yang sama
Bicara Uang dengan Anak
Ada banyak cara mengenalkan uang pada anak. Dari mulai mengenalkan bentuk uang secara morfologi (warna, angka dan bentuk). Namun, lebih jauh secara psikologi bisa mengajarkan anak untuk bisa membedakan needs vs want.
Menerapkan konsep delayed gratification terutama ketika akan mengajak anak menabung. Saat usianya bertambah, bisa diceritakan dan diperlihatkan professi kita.
Bicara Uang dengan Teman atau Keluarga
Walaupun hubungan kita cukup erat dengan teman dan keluarga. Tapi kalau masalah terkait dengan finansial, sebaiknya diperlakukan lebih professional dan accountable. Banyak orang yang mengalami pernah meminjamkan ataupun meminjam uang pada teman, keluarga, atau saudara. Sebaiknya dilakukan secara tertulis dan sertakan saksi. Apabila butuh jaminan, tulis dan lengkapi juga dalam perjanjian tersebut.
Bicara Uang dengan Intitusi Keuangan dan Professional
Terkadang yang menjadi hambatan, mengapa wanita kerap merasa takut untuk membicarakan keuangan karena ketidaktahuan yang menjadi tidak percaya diri untuk bertemu pihak professional.
Dengan melakukan riset dan mempersiapkan topik yang akan dibahas terlebih dahulu bisa menambah informasi dan bekal saat berdiskusi dengan pihak professional atau institusi keuangan.
Kitapun perlu kritis, apabila mendapati tawaran-tawaran investasi yang dijanjikan imbal hasil besar dan minim risiko. Atau perlu waspada apabila ada tawaran pinjaman (online) yang memiliki bunga tinggi dan modus penagihan di luar batas.
Diskusi lebih lanjut mengenai membangun pribadi yang sehat finansial di kelas keuangan batch 3. Pendaftaran bisa dilakukan di sini.
Comentarios